PENGERTIAN GUNUNG BERAPI
Gunung berapi adalah sebuah gunung yang memiliki kawah yang berisi magma dari dalam perut bumi. Gunung berapi yang aktif dapat sewaktu-waktu mengeluarkan magma yang terkandung di dalam perut bumi. Letusan tersebut dapat membawa dampak yang positif maupun negative.
Gunung berapi terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Indonesia berada pada pertemuan antara 3 lempeng besar yang terdiri dari dari 2 lempeng benua dan 1 lempeng samudera. Oleh karena itu, sangatlah wajar kalau tatanan tektonik Indonesia sangat kompleks. Di bagian barat sampai selatan Indonesia merupakan daerah zona subduksi
yang juga merupakan jalur gunung api. Di Indonesia terdapat sekitar 129 buah gunung berapi yang masih aktif dan merentang sepanjang 700 KM mulai dari Aceh (Sumatra), Jawa, Sulawesi (bukit Barisan), Nusa Tenggara dan Maluku dengan luas daerah yang terancam terkena dampak letusan sekitar 16.670 Km2.
Pencegahan dan Penanggulangan Gunung Meletus
Indonesia terletak pada rangkaian pegunungan muda sehingga terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif. Gunung berapi tidak hanya mendatangkan bencana, namun juga bisa mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Misalnya, abu vulkanik bisa menyuburkan tanah pertanian serta material letusan sebagai bahan bangunan, seperti pasir, kerikil, dan batu.
Gunung berapi bisa menjadi sahabat jika kita mampu memanfaatkan dengan arif dan bijaksana serta mengenalnya dengan baik. Agar gunung meletus tidak menimbulkan banyak korban maka perlu dilakukan usaha - usaha pengenalan dan penanggulangan bencana. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
A. Sebelum Terjadi Letusan
Tindakan yang harus dilakukan oleh pihak berwenang / pemerintah sebelum terjadi letusan adalah sebagai berikut.
1. Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada gunung api yang sedang aktif
2. Pembuatan dan penyediaan peta kawasan rawan bencana letusan gunung api, peta zona risiko bahaya gunung api, serta peta pendukung lainnya, seperti peta geologi gunung api
3. Membuat langkah - langkah prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung api.
4. Melakukan bimbingan dan penyebarluasan informasi gunung api kepada masyarakat.
5. Penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika, dan geokimia di gunung api.
6. Peningkatan sumber daya manusia dan pendukungnya, seperti peningkatan sarana dan prasarana.
Tindakan yang harus dilakukan oleh individu / masyarakat sebelum terjadi letusan adalah sebagai berikut.
1. Mengenali daerah setempat yang dapat dijadikan tempat mengungsi
2. Memantau dan mendengarkan informasi tentang status gunung api
3. Mengikuti bimbingan dan penyuluhan dari pihak yang bertanggung jawab.
4. Memiliki persediaan kebutuhan - kebutuhan dasar, seperti obat - obatan dan makanan yang memadai.
5. Mengikuti arahan evakuasi pihak berwenang.
6. Membawa barang - barang yang berharga, terutama dokumen dan surat penting.
B. Saat Terjadi Letusan Gunung Api
Tindakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah / pihak berwenang saat terjadi letusan adalah sebagai berikut :
1. Membentuk tim gerak cepat.
2. Meningkatkan pemantauan dan pengamatan yang didukung dengan penambahan peralatan yang lebih memadai.
3. Meningkatkan pelaporan tingkat kegiatan menurut alur dan frekuensi pelaporan sesuai dengan kebutuhan.
4. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah setempat sesuai prosedur.
Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu / masyarakat saat terjadi letusan adalah sebagai berikut.
1. Jika ada evakuasi, pastikan tidak kembali ke kediaman sampai keadaan sudah dipastikan aman.
2. Hindari daerah rawan bencana, seperti lereng gunung, lembah, dan daerah aliran lahar.
3. Ketika melihat lahar atau benda lain yang mendekati rumah, segera selamatkan diri dan cari perlindungan terdekat.
4. Lindungi diri dari debu dan awan panas.
5. Pakailah kacamata pelindung.
6. Pakailah masker kain untuk menutup mulut dan hidung.
C. Setelah Terjadi Letusan
Tindakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah / pihak berwenang setelah terjadi letusan adalah sebagai berikut.
1. Menginventarisasi data, yang mencakup sebaran dan volume hasil letusan.
2. Mengidentifikasi daerah yang terkena dan terancam bahaya.
3. Memberikan sarana penanggulangan bahaya.
4. Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak.
5. Menurunkan status tingkat kegiatan.
6. Melanjutkan pemantauan rutin, meskipun keadaan sudah menurun.
7. Memberikan sarana penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang.
8. Membangun kembali bangunan, sarana, dan fasilitas lainnya yang terkena bencana.
Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu / masyarakat setelah terjadi letusan adalah sebagai berikut.
1. Mengikuti informasi perkembangan status gunung api.
2. Apabila sudah dianggap aman dan dapat kembali, periksalah rumah dan barang lain yang ada.
3. Menghubungi dan mengecek saudara dan kerabat yang lain.
4. Bersama dengan warga dan pemerintah bergotong royong membersihkan dan memperbaiki sarana - sarana yang masih dapat dimanfaatkan.
5. Jauhi daerah yang terkena hujan abu.
6. Membantu tim medis menolong para korban.
Falah Kharisma Nuraziz, bencana alam, di ambil dari http://falah-kharisma.blogspot.co.id/2015/08/pencegahan-dan-penanggulangan-gunung.html.
Susilawati dermalasari, makalah tentang gunung berapi, diambil dari http://susilawatidermalasarixe1314.blogspot.co.id/2013/11/makalah-tentang-gunung-berapi.html